"SELAMAT DATANG DI BLOG YANG MUNGKIN GAADA FAEDAHNYA, TAPI KALAU EMANG ADA KRITIK DAN SARAN WILL BE MUCH APPRECIATED. THANK YOU!"

Search This Blog

Wednesday, July 20, 2016

Rencana yang Gagal

Pernakah anda merencanakan sesuatu dengan serius namun pada akhirnya gagal total? Jawabannya pasti semua orang pernah mengalaminya. Lalu mungkin kita bertanya mengapa rencana tersebut gagal atau mengapa rencana yang kita buat selalu gagal? nah loh. Tujuan dalam perencanaan adalah untuk pengarahan yang baik, mengurangi ketidakpastian, meminimalisir hal yang tidak included, dan yang terakhiir adalah menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya. Planning atau rencana itu ibarat map atau peta, ketika kita mengikuti rencana, kita dapat melihat sejauh mana proses kita untuk menuju "project goal" yang sudah kita buat atau seberapa jauh kita melangkah.

Photo by: artimimpi-az.com  
Berikut beberapa alasan mengapa planning yang sudah kita rencanakan gagal:
  1. Anda merencanakan sesuatu tidak pada jauh-jauh hari
    Yup,Anda merencakan sesuatu tidak hanya serius akan rencana tersebut namun juga tidak secara mendadak, maksudnya disini anda merencanakannya pada jauh hari sebelum rencana tersebut akan terlaksana. Planning yang direncakanan harus matang, rencana tersebut sewaktu-waktu tersebut akan berubah oleh dari itu anda perlu revisi atau perbaikan atau melihat apa yang akan terjadi sebelum hari H rencana anda. Jadi, rencanakan planning anda dengan waktu yang lama
  2. Anda tidak sigap untuk bertindakSeperti anda yang mempunyai mimpi besar tapi tidak bertindak, tidak berusaha untuk mendapatkan atau mencapai mimpi tersebut, It's useless. Jangan hanya mempunyai planning atau rencana tapi tidak ada tindakan untuk mencapai akan kesuksesan rencana anda. DAN jangan bertindak dengan bertele-tele dan penuh ketidakseriusan. Sigap akan bertindak dapat menentukan keberhasilan akan rencana anda. Serius, sigap, tapi enjoy.
  3. Anda tidak mendetail dan mengorganisir rencana andaKenapa rencana tersebut harus mendetail? apalagi terorganisir? Ya tentu saja itu berpengaruh. Sekarang begini, jika anda merencakanan sesuatu tetapi tidak tahu apa dan bagaimana kelanjutan atau hal-hal yang akan anda temui sebelum anda mencapai rencana anda tentu anda akan melenceng terhadap planning anda yang sebenarnya bukan? Jika perlu catat setiap detail gerakan atau tindakan anda secara rapi dan teratur.
  4. Anda tidak optimis bahwa rencana anda akan berhasilSikap optimis akan keberhasilan sesuatu sangat penting, tapi jangan over ya hehehe. Karena jika berlebihan namun pada akhirnya gagal akan menimbulkan sakit hati pada diri sendiri yang mendalam. Sikap optimis dalam perencanaan disini yaitu percaya bahwa rencana yang anda rencakan akan berhasil selama anda sudah melakukan segala cara dan upaya. Kepercayaan pada diri sendiri menimbulkan rasa menikmati setiap tindakan yang sudah anda lakukan dalam menggapai rencana anda, dan juga dapat memotivasi anda sendiri, how you can trust people if you dont trust yourself? yup, di dalam planning anda mungkin membawa some people untuk membantu untuk membuat rencana anda berhasil, goodluck for that!
  5. Anda tidak fokus terhadap rencana anda
    Fokuslah terhadap your only goal! Jangan merencakan sesuatu lain yang bertentangan dengan rencana anda jika rencana yang satu belum kelar untuk dicapai. Mengapa demikian? Anda tidak akan fokus dan mengeluarkan segala upaya dan usaha untuk membuatnya berhasil karena terlalu bingung akan 2 rencana anda, anda didalam kebingungan rencana mana yang harus anda selesaikan terlebih dahulu, karena didalam rencana pertama anda terdapat sekian hal-hal yang perlu anda tempuh
  6. Anda tidak berbuat baik dan anda selalu berbohongLoh kenapa itu masuk? ya ya, berbuat baik terhadap segala hal akan berpengaruh terhadap keberhasilan rencana anda, karena anda tenang dan santai tetapi tetap serius. Tuhan akan membalas setiap kebaikan hambaNya bukan? Tuhan pasti akan membantu anda dalam keberhasilan rencana anda. Lalu bagaimana dengan berbohong? nah ini juga saya baru tahu aja, waktu itu saya dikasih tahu oleh adik saya hehehe, katanya sih berbohong dapat membuat rencana kita gagal, lalu saya tanya mengapa? saya cari jawabannya Berbohong tidak hanya menghancurkan dirimu, tapi juga menyakiti orang-orang yang kamu sayangi. lalu apa hubungannya dengan rencana. Berbohong pada diri sendiri seperti "im fine" padalah "im sad" atau berbohong kepada yang lain apalagi segala hal yang menyangkut keberhasilan rencana anda akan membuat rencana anda hancur berantakan. Percaya deh berbohong itu sama saja dengan bunuh diri
Itulah keenam alasan mengapa rencana kita selalu gagal menurut saya pribadi hehe tapi apabila rencana anda gagal padahal menurut anda sudah maksimal, dan juga sudah mengikuti apa yang orang-orang beritahu seperti keenam alasan di atas yang anda sudah hindari mungkin itu adalah kehendak Tuhan, percayalah tidak ada yang tahu apa yang terbaik buat kita selain Tuhan. Tuhan punya rencana yang lebih baik dari rencana kita. Tuhan tidak ingin kita salah dalam membuat tindakan oleh karena itu kita diberi kegagalan oleh Tuhan. Itulah yang sering kita sebut dengan Takdir Tuhan :) Kegagalan memang menyakitkan tetapi tidaklah dapat menghalangi untuk menuju sukses. 
Read More >>>

Tuesday, August 11, 2015

Kecerdasan Intelektual (IQ)

 Pernahkan Anda membandingkan seberapa pintar Anda dengan orang-orang di sekitar Anda? atau semua orang yang seumuran dengan Anda? Anda bisa mendapatkan gagasan/ide yang baik tentang kecerdasan dengan menentukan dan mengetahui melalui level/tingkatan level IQ. 

Intelligence Quotient atau Kecerdasan Intelektual yang biasa disebut IQ adalah sebuah kecerdasan yang memberikan kita kemampuan untuk berhitung, bernalogi, berimajinasi, dan memiliki daya kreasi serta inovasi yang meliputi intelektual, analisa, logika dan rasio.

Kecerdasan ini ditemukan pada sekitar tahun 1912 oleh William Stern. Digunakan sebagai pengukur kualitas seseorang pada masanya saat itu, dan ternyata masih juga di Indonesia saat ini. Bahkan untuk masuk ke militer pada saat itu, IQ lah yang menentukan tingkat keberhasilan dalam penerimaan masuk ke militer.

Beberapa pengertian Kecerdasan Intelektual :
  • Alfred Binet dan Theodore Simon: suatu kemampuan yang terdiri dari tiga komponen, yaitu: a) Kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau mengarahkan tindakan, b) Kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut telah dilakukan, dan c) Kemampuan untuk mengeritik diri sendiri
  • David Wechsler: sebagai totalitas kemampuan seseorang untuk bertindak dengan tujuan tertentu, berpikir secara rasional, serta menghadapi lingkungannya dengan efektif
  • Raymond Bernard Cattell:  mengklasifikasikan kemampuan tersebut menjadi dua macam, yaitu: a) Inteligensi fluid, yang merupakan faktor bawaan biologis, dan b) Inteligensi crystallized, yang merefleksikan adanya pengaruh pengalaman, pendidikan, dan kebudayaan dalam diri seseorang 
 Dari berbagai pengertian yang ada Kecerdasan Intelektual dapat didefinisikan sebagai kemampuan individu untuk berperilaku atau bertindak secara tepat dan efektif (Fudyartanta, 2004:14)

Pentingnya mengembangkan Kecerdasan Intelektual
Kecerdasan Intelektual sangat penting dalam kehidupan kita. Bahkan sebagian orang ada yang mengira bahwa Kecerdasan Intelektual adalah dewa dari sebuah kecerdasan (sebenarnya lebih baik dan akan sangat bermanfaat apabila didampingi dengan Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spritual) Namun akui bahwa secara intelektual kita ingin lebih mampu memecahkan masalah dimana hidup merupakan proses dalam serangkaian masalah. Akui bahwa kita ingin lebih baik dalam hal prestasi dan lebih unggul dari yang lainnya secara nyata, oleh karena itu terus kembangkan intelektual kita, latih terus otak kita, tahukah kalian bahwa Kecerdasan Intelektual (IQ) tidak hanya datang dari orang yang bawaan lahir memang sudah pintar? IQ akan meningkat apabila kita latih seperti otot kita, kerja keras, tidak putus untuk selalu belajar dan ikhlas dalam melaksanakan suatu hal. Jadi, kita dapat meningkatkan IQ kita walaupun kita sebenarnya bukan orang dari bawaan lahir pintar :)
baca: kebiasaan manusia kreatif hasil studi Roger von Oech (berhubungan dengan meningkatkan IQ kita)
Read More >>>

Monday, August 10, 2015

Gaya Belajar


Berbagai macam cara siswa menerima pelajaran yang diberikan oleh guru. Ada yang lebih suka mendengarkan apa yang diterangkan oleh guru. Ada juga yang cara belajarnya melalui mencatatkan informasi (sambil menulis), atau rajin menduduki kursi depan dan memperhatikan (meman-dang) guru ketika menjelaskan, atau mungkin teman Anda tidak terlalu pintar di kelas, tetapi paling mahir menceritakan kembali buku komik, atau cerita film dan sinetron yang ditontonnya.

Hal ini memperlihatkan adanya keragaman manusia dalam menyerap informasi. Cara termudah Anda menyerap informasi disebut Modalitas. Secara umum bentuk gaya belajar dan modalitas Anda merupakan perpaduan dari tigas bentuk kecenderungan dalam memproses informasi, yakni melalui indra penglihatan, indra pendengaran, atau melalui tangan atau melalui tangan atau tubuh. Berdasarkan hal tersebut Rose dan Nicole sebagaimana dikutip oleh Bobbi De Porter, membagi gaya belajar manusia dalam tiga jenis, yakni: gaya belajar visual, audio, dan kinestetik.

Gaya Belajar Visual

Gaya belajar visual adalah suatu kecenderungan memproses informasi melalui mata atau indra penglihatan. Mereka belajar dengan cara melihat.
Beberapa ciri dari orang dengan gaya belajar visual adalah: 
  • Rapi dan teratur
  • Berbicara dengan cepat
  • Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik
  • Teliti terhadap detail
  • Mementingkan penampilan baik dalam hal pakaian maupun presentase
  • Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata sebenarnya dalam pikiran mereka
  • Mengingat apa yang dilihat dari pada yang didengar
  • Mengingat dengan asosiasi visual
  • Biasanya tidak terganggu oleh keributan
  • Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis; dan sering minta bantuan orang untuk mengulanginya
  • Pembaca cepat dan tekun
  • Lebih suka membaca daripada dibacakan
  • Membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh dan bersikap waspada sebelum secara mental merasa pasti tentang suatu masalah atau proyek
  • Mencoret-coret tanpa arti selama berbicara di telepon dan dalam rapat
  • Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain
  • Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat atau tidak
  • Lebih suka seni lukis daripada musik
  • Sering kali mengetahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai memilih kata-kata
  • Kadang-kadang kehilangan konsentrasi ketika mereka ingin memperhatikan
 Gaya Belajar Audio 
Gaya belajar Audio adalah suatu kecenderungan memproses informasi melalui telinga atau indra pendengaran. Mereka belajar dengan cara mendengar,
Beberapa ciri dari belajar Audio adalah sebagai berikut
  • Berbicara kepada diri sendiri saat bekerja
  • Mudah terganggu oleh keributan
  • Menyelenggarakan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
  • Senang membaca dengan keras
  • Sering mendengarkan
  • Dapat mengulangin kembali dan menirukan nada, berirama, dan warna suara
  • Merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam berbicara
  • Berbicara dalam irama yang terpola
  • Biasanya adalah pembicara yang fasih
  • Lebih suka musik daripada seni
  • Belajar dengan cara mendengarkan dan mengingat apayang didiskusikan dari pada yang dilihat
  • Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar
  • Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visualisasi, seperti memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain
  • Lebih pandai mengeja dengan keras dari pada menuliskannya
  • Lebih suka gurauan lisan dari pada membaca komik
 Gaya Belajar Kinestetik
Gaya belajar kinestetik adalah suatu kecenderungan memproses informasi melalui tangan dan kaki atau indra peraba. Mereka belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh
Beberapa ciri dari orang Kinestetik adalah sebagai berikut:
  • Berbicara dengan perlahan
  • Menanggapi perhatian fisik
  • Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian meereka
  • Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang
  • Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak
  • Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar
  • Belajar melalui memanipulasi dan praktik
  • Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
  • Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca
  • Banyak menggunakan isyarat tubuh 
  • Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama
  • Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang telah pernah berada di tempat itu
  • Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi
  • Menyukai buku-buku yang berorientasi pada plot- mereka mencerminkan aksi denngan gerakan tubuh saat membaca
  • Kemungkinan tulisannya jelek ^^
  • Ingin melakukan segala sesuatu
  • Menyukai permainan yang menyibukkan
Sekian ciri-ciri dari 3 gaya belajar yang ada. Lalu, gaya belajar apa yang dilakukan oleh Anda? :) Semoga bermanfaat!

Read More >>>
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...